![]() |
| HP berdering. |
Di banyak masjid, setiap awal sholat berjamaah hampir selalu disampaikan imbauan oleh imam atau pengurus masjid: "Mohon HP-nya dimatikan atau disilent sebelum sholat dimulai." Imbauan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata dari upaya menjaga kekhusyukan bersama.
Namun kenyataannya, tidak sedikit jamaah yang mengabaikan imbauan tersebut. Di tengah heningnya suasana sholat, tiba-tiba terdengar dering ponsel menyela—bahkan terkadang dengan suara keras seperti musik remix, dangdut, atau nada sound horeg yang tidak selaras dengan nuansa ibadah.
Antara Kelalaian dan Ketidaksopanan
Sholat adalah saat di mana setiap muslim berkomunikasi langsung dengan Allah. Gangguan sekecil apapun dapat mengganggu kekhusyukan, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitarnya. Apalagi jika suara dering ponsel keras dan memalukan. Hal ini bisa menyebabkan jamaah kehilangan konsentrasi, salah gerakan, bahkan merasa tidak nyaman secara emosional.
Masjid bukanlah tempat umum biasa. Ia adalah rumah Allah, tempat suci yang seharusnya dijaga adab dan ketenangannya. Membiarkan ponsel berbunyi di tengah sholat berjamaah adalah bentuk kelalaian terhadap adab tersebut.
Bolehkah Mematikan HP Saat Sedang Sholat?
Sebagian orang mungkin ragu atau takut menyentuh HP saat sedang sholat karena khawatir membatalkan sholat. Namun perlu diketahui, para ulama telah menjelaskan bahwa mematikan suara HP ketika berbunyi saat sholat diperbolehkan, selama dilakukan dengan tenang dan tidak berlebihan. Hal ini termasuk dalam kategori gerakan yang dibolehkan jika ada kebutuhan (hajah).
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa gerakan ringan dalam sholat yang dilakukan karena kebutuhan tidak membatalkan sholat. Maka, menyentuh saku dan menekan tombol untuk mematikan suara HP termasuk dalam hal ini.
Bahkan, mematikan HP yang berbunyi di tengah sholat bisa menjadi lebih baik daripada membiarkannya terus mengganggu kekhusyukan orang lain. Ini adalah bagian dari menjaga etika berjamaah dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama muslim.
Tanggung Jawab Kolektif dalam Berjamaah
Sholat berjamaah bukan hanya tentang ibadah pribadi, tapi juga mencerminkan kesatuan dan ketertiban umat. Maka sudah seharusnya setiap jamaah menjaga adab, ketertiban, dan kenyamanan bersama.
Bayangkan seseorang sedang berada dalam sujud terakhir yang penuh khusyuk, lalu tiba-tiba terdengar lagu remix TikTok dari saf belakang. Gangguan seperti ini bisa menghilangkan kekhusyukan yang susah payah dijaga sejak awal.
Penutup: Adab Sebelum Ibadah
Kekhusyukan tidak datang dengan sendirinya—ia butuh dijaga, dihormati, dan dilindungi. Salah satu bentuk menjaga kekhusyukan berjamaah adalah dengan disiplin mematikan atau menonaktifkan HP sebelum sholat dimulai. Jika pun terlupa, dan dering ponsel tiba-tiba terdengar, jangan ragu untuk segera mematikannya dengan tenang, karena itu lebih baik daripada membiarkan satu ponsel merusak kekhusyukan puluhan jamaah lain.
Mari kita jaga masjid, jaga adab, dan jaga kekhusyukan. Karena ibadah bukan hanya tentang kita dengan Allah, tapi juga bagaimana kita menghormati saudara-saudara kita yang turut berdiri dalam saf yang sama.
