Suatu hari, saya menyaksikan kejadian yang tak akan saya lupakan di jalan raya. Seorang pengendara motor di depan saya tampak asyik menikmati rokok sambil melaju di tengah kemacetan. Helm ia kenakan, tapi kacanya terbuka. Ia tampak santai, tak peduli pada asap yang mengepul dari rokoknya. Beberapa detik kemudian, abu dari rokok itu terbawa angin dan tepat mengenai wajah pengendara lain di belakangnya.
Motor korban oleng, pengendaranya terkejut, kehilangan keseimbangan, dan mengusap mata akibat abu rokok pengedara didepan masuk kematanya. Semua hanya karena abu rokok—hal kecil yang sering dianggap sepele.
Merokok Saat Berkendara: Sebuah Kecerobohan yang Mengancam Nyawa
Merokok di atas sepeda motor bukan hanya soal kebiasaan pribadi. Ini adalah bentuk kecerobohan yang membahayakan pengguna jalan lainnya. Dalam kondisi berkendara, kita dituntut untuk fokus penuh. Tangan harus siaga di setang, mata harus awas, dan reaksi harus cepat.
Namun saat satu tangan sibuk memegang rokok, dan perhatian terbagi oleh kenikmatan sebatang tembakau, maka kendali atas kendaraan pun melemah. Lebih buruk lagi, bara api kecil itu bisa menjadi sumber bahaya besar bagi orang lain.
Etika Berkendara: Tanggung Jawab Tak Tertulis yang Wajib Dijaga
Jalan raya adalah ruang bersama. Bukan tempat untuk mengekspresikan kebiasaan pribadi yang membahayakan orang lain. Etika berkendara menuntut kita untuk sadar bahwa kita berbagi ruang, berbagi keselamatan, dan berbagi tanggung jawab.
Sebagian orang menganggap merokok di motor adalah hak mereka. Tapi hak itu menjadi tidak relevan ketika sudah mencederai kenyamanan bahkan keselamatan orang lain.
Bayangkan jika Anda sedang membonceng anak kecil, dan tiba-tiba abu rokok dari motor depan masuk ke mata anak Anda. Akankah Anda masih menganggap itu hal biasa?
Jadilah Pengendara yang Bijak dan Bertanggung Jawab
Berhenti merokok di kendaraan bukan berarti menghilangkan hak Anda merokok, tapi bentuk penghormatan terhadap keselamatan sesama. Anda bisa merokok setelah sampai di tempat tujuan, di area khusus, atau saat kendaraan dalam kondisi diam dan aman.
Jika Anda peduli pada nyawa orang lain, berhentilah merokok saat mengendarai kendaraan.
Sebagai masyarakat, kita juga perlu lebih tegas terhadap kebiasaan yang berbahaya ini. Edukasi harus terus dilakukan, bahkan jika perlu, regulasi yang melarang merokok saat berkendara harus ditegakkan dengan sanksi yang jelas.
Penutup: Satu Batang Bisa Menjadi Bencana
Keselamatan di jalan bukan hanya tentang mengenakan helm atau menaati lampu lalu lintas. Ini juga tentang kesadaran moral, kepedulian sosial, dan tindakan kecil yang berdampak besar.
Abu rokok mungkin ringan, tapi efeknya bisa fatal. Jangan biarkan kenikmatan sesaat membuat orang lain menderita. Mari kita berkendara dengan lebih peduli, lebih sadar, dan lebih bijak.
Pernah Melihat Kejadian Serupa?
Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar. Suara Anda bisa menjadi pengingat bagi orang lain. Yuk, edukasi sesama pengendara demi jalanan yang lebih aman untuk semua!
