![]() |
| Pesawat Latih Jatuh di Ciampea Bogor (Achmad Sudarno/Liputan6.com) |
Talknesia.My.Id - Sebuah pesawat latih tipe Microlight Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK-S216 jatuh di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Sabtu, 3 Agustus 2025 sekitar pukul 09.19 WIB.
Pesawat tersebut lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pada pukul 09.08 WIB dalam rangka latihan profisiensi Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Namun hanya sekitar sebelas menit setelah mengudara, pesawat hilang kontak dan ditemukan dalam kondisi hancur di lokasi kejadian.
Insiden ini menewaskan Marsma TNI Fajar Adriyanto, seorang perwira tinggi TNI AU dan penerbang senior F-16 yang dikenal dengan call sign "Red Wolf". Fajar sempat dievakuasi ke RS TNI AU dr. M. Hassan Toto namun dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, co-pilot bernama Roni berhasil selamat meski dalam kondisi kritis dan kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Pesawat PK-S216 diketahui memiliki Surat Izin Terbang (SIT) resmi bernomor SIT/1484/VIII/2025 dan dinyatakan dalam kondisi layak terbang sebelum melakukan latihan. Hingga saat ini, pihak TNI AU bersama tim investigasi tengah melakukan penyelidikan menyeluruh terkait penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto sendiri dikenal sebagai figur penting dalam dunia aviasi militer Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Kadispenau, Danlanud, Kapuspotdirga, hingga Kapoksahli Kodiklatau. Namanya mencuat ketika terlibat misi pencegatan dua pesawat F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut AS di langit Bawean tahun 2003 silam.
Kecelakaan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga besar TNI AU dan masyarakat pencinta dirgantara tanah air. Pemeriksaan lebih lanjut akan menentukan apakah faktor cuaca, teknis, atau human error menjadi penyebab utama peristiwa nahas ini.
